Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

“ Berani Hidup Tak Takut Mati ”

  “ Berani Hidup Tak Takut Mati ” Berani Hidup Tak Takut Mati, Takut Mati Jangan Hidup, Takut Hidup Mati saja. Begitu semboyan yang selalu teringat olehku yang disampaikan oleh Kiyai Gontor saat awal dimana aku menginjakkan kaki di pondok ini, beliau selalu berkata bahwa hidup itu sekali maka hiduplah yang berarti. Dari sini aku sadar bahwa Gontor selalu mengajarkan santrinya akan makna kehidupan yang sesungguhnya, tidak hanya sebuah kalimat namun agar santri dan para pendidik sadar bahwa fitrah manusia di bumi adalah sebagai khalifatullah yang membawa kebaikan dan bukan sebaliknya. Kini banyak kekacauan yang terjadi disebabkan manusia tidak faham akan hakikat kehidupan dan hakikat dirinya. Banyak diantara mereka yang hanya mementingkan diri mereka sendiri sehingga melupakan kepentingan orang lain dan bersama. Sifat egois inilah yang menjadikan orang lupa bahkan terlena dengan kenikmatan semata. Lupa bahwa hidup tak bisa diulang kembali. Gontor tidak pernah mengajarkan santriny...

Nikat Dibalik Lara

Gambar
Memburu berkah amatlah berat, Tapi justru didalamnya ada banyak rasa nikmat.                      Dalam kutipan buku kepondokmoderenan ada kalimat yang bernasehatkan bahwa kita jangan menjadi majrur yang artinya pasif, akan tetapi harus aktif. Aktif dalam segala kegiatan jasmani maupun rohani . KH Abdullah Syukri memberikan teladan yang sangat luar bisa, beliau bergerak dan menggerakkan beliau juga menasehatkan santrinya bahwa hidup itu harus siap dipimpin dan siap memimpin. Inilah yang menjadikan para santri dan santriwatinya ulet siap dan tanggap dalam segala kegiatan. Dari sini kami belajar bahwa roda kehidupan memang selalu berputar dan   kami di persiapkan untuk menghadapi situasi apapun yang akan terjadi dan menerima dengan lapang hati. Hidup sekali hiduplah yang berarti itulah pedoman kami.             Allah tidak menyukai ...

Menularkan Kebaikan

Menularkan Kebaikan dengan Saling Membantu             Jika kita ingin menularkan sebuah kebaikan tentu kita terlebihdahulu harus terjangkit dengan kebaikan tersebut, karena orang yang tidak terjangkit tidak mungkin dapat menularkan pada yang lain. Sama halnya seperti orang yang melempar bumereng, jika yang kita lempar merupakan sebuah kebaikan maka ia akan kembali sebagai kebaikan pula. Sesuatu yang menimpa kita dapat dilihat dari apa yang kita perbuat, karena apa yang kita perbuat akan kembali kepada diri kita. Dengan membantu orang lain maka kamu sesungguhnya telah menularkan sebuah virus kebaikan yang nantinya orang tersebut akan membantu orang lain selanjutnya, begitulah roda kebaikan yang telah dijanjikan Allah pada hambaNya.             Kita tidak perlu bersedih dengan pahitnya kehidupan karena cobaan dan masalah merupakan batu pijakan untuk melangkah dan melompat ke ...