Nikat Dibalik Lara

Memburu berkah amatlah berat,

Tapi justru didalamnya ada banyak rasa nikmat.

 

                   Dalam kutipan buku kepondokmoderenan ada kalimat yang bernasehatkan bahwa kita jangan menjadi majrur yang artinya pasif, akan tetapi harus aktif. Aktif dalam segala kegiatan jasmani maupun rohani. KH Abdullah Syukri memberikan teladan yang sangat luar bisa, beliau bergerak dan menggerakkan beliau juga menasehatkan santrinya bahwa hidup itu harus siap dipimpin dan siap memimpin. Inilah yang menjadikan para santri dan santriwatinya ulet siap dan tanggap dalam segala kegiatan. Dari sini kami belajar bahwa roda kehidupan memang selalu berputar dan  kami di persiapkan untuk menghadapi situasi apapun yang akan terjadi dan menerima dengan lapang hati. Hidup sekali hiduplah yang berarti itulah pedoman kami.

            Allah tidak menyukai sifat hamba yang bermalas-malasan. Maka manusia harus tanggap dalam mengambil keputusan, hingga mampu mengemudi hati di jalan yang lurus agar mesra dengan-Nya dalam ringgasnya hidup. Maka biarlah bahagia dunia ini menjadi makmum bagi Islam, Iman, dan Ikhsan kita. Sungguh Allah maha kaya lagi maha perkasa. Dia mempunya berjuta jalan yang telah disiapkan untuk hambanya. Betapa rugi mereka yang beranggapan bahwa tidak ada balasan dari sebuah tindakan. Tafsir ibnu katsir dalam surah Ath Thalaaq “barang siapa yang bertaqwa kepada Allah dengan melakukan apa yang di perintahkannya dan meninggalkan apa yang dilarangnya, nisacaya dia akan memberikan jalan keluar dari kebutuuhan serta mengaruniakan rizqi dari dari arah yang tidak terduga-duga, yakni arah yang tidak terlintas dari benaknya’.

            Mari sejenak kembali saat Rasulullah menyebutkan firman Rabbnya, ‘beribadahlah kepadaku sepenuhnya, niscaya akan kupenuhi hati kalian dengan kekayaan dan kupenuhi kedua tangan kalin dengan rizqi. Wahai anak Adam, jangan menjauh dari-Ku sehingga akan kupenuhi hati kalian dengan kefaqiran dan kupenuhi kedua tangan kalian dengan kesibukan”.

            Andai kita menjadi Hajar, mungkin ungkapan yang pertama kali keluard dari lisan saat air zamzam memancar adalah, “ya Allah mengapa tidak dari tadi?”. Setelah terpanggang kedua kakinya di atas pasir yang membara dan mentari yang seakan dekatnya tak berkira. Telah dengan sisa-sisa tenaga ia berlarian antara Shafa dan Marwah, menyipitkan mata memandang jauh. Terkadang melihat ke seberang ufuk adakah yang dapat diminta bantuan. Terkadang menatap kebawah adakah jejak-jejak air yang dapat diakis walau hanya setetes. Telah amat gigih dia berbolak-balik tujuh kali di lintasan yang sama, dengan keyakinan yang tak pantang menyerah bahwa Allah takkan menyia-nyiakan iman dan amalnya. Akan tetapi mata air itu sama sekali tidak di terbitkan Allah di jejak-jejak yang telah ditempunya. Namun setelah menyempurnakan laluan ketujuhnya, antara percaya dan tidak karena pandangannya telah kabur oleh debu pasir yang dilengketkan air mata, pada saat itulah dia lihat kilauan di dekat Ismail. Telinganya yang ditajamkan untuk meyakinkan suara gemericik air. Dan di sanalah sang Ruhul Amin, Jibril Alaihis Salam menyinggi pasir dengan sayapnya.

            Karunia Allah itu datang dari jalan yang tidak disangka-sangka, di tempat yang tak diduga-duga. Tidak seperti kita, Hajar tak pernah merasa lari tujuhkalinya di lintasan Shafa-Marwah sebagai suatu yang sia-sia. Meski habis tenaganya, meski tiada hasil langsung darinya, meski bukan di sana tempat Allah meletakkan karunia. Tetapi memang demikianlah rizqi orang bertaqwa. Setelah mengikhsankan amal dan menyempurnakan ikhtiar maka serahkan hal selanjutnya pada Allah dengan sepenuh Iman. Dia lebih tahu dimana tempat terbaik, kapan saat terbaik, dan bagaimana cara terbaik.

            Lari tujuh kali itu amal imani yang terhayati. Maka Allah mengabadikannya bagi kita dalam manasik umrah dan haji dan air zamzam menjadi rizqi yang tak disangka-sangka. Kisah wanita shalihah dan bayinya yang fitrah. Zamzam menjadi air tersuci dimuka bumi ini. Dengannya pula jantung dari manusia paling agung di bersihkan dan dicuci. Rizqi yang datangnya tak terduga bagi dua orang mulia ini hingga kini terus memberi manfaat bagi jutaan manusia. Semoga belu menjadi salah satu teladan kita dalam menyikapi sebuah masalah dalam kesabaran yang tak terhingga.

           

 

           


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEWA,BUNGA DAN KEUNTUNGAN DALAMEKONOMI MIKRO

“ Berani Hidup Tak Takut Mati ”